PEKANBARU.SR- Puluhan pemulung yang tidak tahu dari mana asalnya Minggu (18/12), mulai memanfaatkan sisa-sisa kebakaran pasar Cikpuan dengan mengkais barang- barang yang masih bisa di jual jadi besi tua, seperti logam kabel listrik , paku, dan potongan besi ,aluminium dan sebagainya.
Meski ada kawasan yang di beri garis polisi, namun ada ruang yang tidak di garis polis line, disanalah mereka mencari -cari barang bekas yang masih bisa di jual.
Selain pemulung terdapat juga para pemilik kios melakukan kaisan terhadap lokasi dimana kiosnya berada, siapa tahu ada barang berharga yang masih bisa selamat dari pembakaran, seperti uang logam dan lain sebagainya.
Sarto, salah seorang pemulung yang mengakis paku dan besi, serta aluminium bekas kios pasar Cikpuan mengaku, hasil kaisan ini bisa di jualnya nanti ke penampung barang bekas dengan cara kiloan. "Lumayan, untuk beli beras sekilo," ujarnya singkat.
Menurutnya , sisa pembakaran biasanya yang terbanyak ditemukan adalah paku, dan potongan kabel listrik yang ikut terbakar, selain juga ada aluminiun bekas gantungan kain para pedagang.
Bukan hanya orang dewasa , berdasarkan pantauan dilapangan anak-anak juga ada yang ikut-ikutan mengutip sisa bakaran berupa paku, dan besi, mereka sambil bermain, sambil mengkais satu-persatu tumpukan bakaran. "Lumayan uangnya bisa untuk jajan ," ujar ujang sembari tertawa.
Sabtu malam (17/12), Ratusan kios dan toko di Pasar Cik Puan, Pekanbaru, hangus terbakar. Kebakaran diduga karena hubungan pendek arus listrik di bagian kios yang menjual aneka pakaian. Tak ada korban jiwa dalam kebakaran. Namun, kerugian menyusul musibah ini ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Api terlihat pertama kali sekitar pukul 19.30 WIB ketika warga tengah mulai menutup dagangannya. Meski saat itu hujan, si jago merah terus membesar. Puluhan mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi tak dapat memblokir api. Hingga berita ini diturunkan api belum juga dipadamkan.
Kebakaran Pasar Cik Puan tidak hanya kali ini akan tetapi sudah sering terjadi, bahkan beberapa tahun lalu sempat terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan 350 kios di lokasi Pasar.
Meski ada kawasan yang di beri garis polisi, namun ada ruang yang tidak di garis polis line, disanalah mereka mencari -cari barang bekas yang masih bisa di jual.
Selain pemulung terdapat juga para pemilik kios melakukan kaisan terhadap lokasi dimana kiosnya berada, siapa tahu ada barang berharga yang masih bisa selamat dari pembakaran, seperti uang logam dan lain sebagainya.
Sarto, salah seorang pemulung yang mengakis paku dan besi, serta aluminium bekas kios pasar Cikpuan mengaku, hasil kaisan ini bisa di jualnya nanti ke penampung barang bekas dengan cara kiloan. "Lumayan, untuk beli beras sekilo," ujarnya singkat.
Menurutnya , sisa pembakaran biasanya yang terbanyak ditemukan adalah paku, dan potongan kabel listrik yang ikut terbakar, selain juga ada aluminiun bekas gantungan kain para pedagang.
Bukan hanya orang dewasa , berdasarkan pantauan dilapangan anak-anak juga ada yang ikut-ikutan mengutip sisa bakaran berupa paku, dan besi, mereka sambil bermain, sambil mengkais satu-persatu tumpukan bakaran. "Lumayan uangnya bisa untuk jajan ," ujar ujang sembari tertawa.
Sabtu malam (17/12), Ratusan kios dan toko di Pasar Cik Puan, Pekanbaru, hangus terbakar. Kebakaran diduga karena hubungan pendek arus listrik di bagian kios yang menjual aneka pakaian. Tak ada korban jiwa dalam kebakaran. Namun, kerugian menyusul musibah ini ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Api terlihat pertama kali sekitar pukul 19.30 WIB ketika warga tengah mulai menutup dagangannya. Meski saat itu hujan, si jago merah terus membesar. Puluhan mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi tak dapat memblokir api. Hingga berita ini diturunkan api belum juga dipadamkan.
Kebakaran Pasar Cik Puan tidak hanya kali ini akan tetapi sudah sering terjadi, bahkan beberapa tahun lalu sempat terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan 350 kios di lokasi Pasar.
sumber : http://www.suarariau.com/